Rabu, 06 Mei 2015

PERSEPSI



PERSEPSI
A.    PENDAHULUAN
Diri pribadi adalah suatu ukuran atau kualitas yang memungkinkan seseorang untuk dianggap dan dikenali sebagai individu yang berbeda dengan individu lainnya. Kualitas yang membuat seseorang yang memiliki kekhasan tersendiri sebagai manusia, tumbuh dan berkembangnya melalui interaksi sosial, yaitu berkomunikasi dengan orang lain. Individu tidak dilahirkan dengan membawa kepribadian. Seperti halnya diri fisik kita, maka diri sosial dan diri psikologis manusia akan terus berkembang dan menjadi matang sejalan dengan usia hidup kita.
Pengalaman dalam kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi setiap orang juga harus menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada dirinya. Kesadaran terhadap diri pribadi ini pada dasarnya adalah suatu proses persepsi yang ditujukan pada dirinya sendiri. Dalam hal ini orang akan berusaha untuk mengenali dan memahami siapa dirinya. Sehubungan dengan beberapa hal diatas. Penulis menggangkat judul “Persepsi” yang dapat penulis paparkan pada pembahasan berikut

B.     PEMBAHASAN
a.       Pengertian persepsi
Secara etimologis presepsi berasal dari bahasa latin preceptio;dari  preceptio, yang artinya menerima atau mengambil. Adapun proses dari persepsi itu sendiri adalah yang menafsirkan stimulus yang telah ada didalam otak.
Kata persepsi memiliki beberapa makna, berikut dikemukakan beberapa pengertian tentang persepsi. Sarwono ( 1997 : 94) mengungkapkan bahwa “persepsi dalam pengertian psikologi adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, perabaan dan sebagainya) “. Persepsi merupakan suatu proses yang terjadi pada seseorang yaitu proses memahami atau memberi makna terhadap setiap informasi yang diterima oleh seseorang melalui alat indra, dan selanjutnya seseorang mempersepsi atau memahami informasi yang mereka terima. Berkaitan dengan pengertian persepsi, Gibson (dalam Andrew, 1983; 74) mengungkapkan “Perception is a proses by which the brain selects, organize and interprets the sensation”. Penjelasan ini menunjukkan bahwa fungsi dari persepsi adalah untuk membantu orang memahami setiap informasi yang datang dari luar melalui indera secara logis dan teratur.
Persepsi adalah proses psikologis diasosiasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap orang atau objek tertentu. Menurut Cohen, Fisher (1987; 118) , persepsi didefinisikan sebagai interpretasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-objek eksternal.Jadi, persepsi adalah pengetahuan tentang apa yang dapat ditangkap oleh indra kita.
Definisi Persepsi menurut beberapa pakar :
1.      Leavit, 1978 mengatakan presepsi adalah bagaimana sesorang memandang atau mengartikan sesuatu.
2.      Devito (1997:75), presepsi adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera.
3.      Yusuf (1991: 108) menyebut presepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”
4.       Gulo (1982: 207) presepsi ialah proses seseorang menjadi sadar akan segalasesuatu dalam lingkungannya melalui indera
5.      Rakhmat (1994: 51), presepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atauhubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
6.      Atkinson, presepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dengan lingkungan.
7.      Verbeek (1978), presepsi dapay dirumuskan sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik.
8.      Brouwer (1983: 21), presepsi ialah suatu reflika dari benda di luar manusia yang intrapsikis, dibentuk  berdasar rangsangan-rangsangan dari objek.
9.      Pareek (1996: 13), presepsi dapat didefinisikan sebagai proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi pada rangsangan panca indera atau data.
Persepsi bisa dikatakan sebagai inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti presepsi , yang identic dengan penyandian-balik dalam proses komunikasi. John R. Wenburg dan William W. Wilmot,menyebutkan  “presepsi dapat didefinisikan  sebagai cara organisme  memberi makna” Rudolph F. Verderber, “presepsi adalah proses menafsirkan informasi indrawi”  (dalam mulyana, 2000: 167).
Menurut Jalaluddin Rahmat (1998:51), persepsi adalah pengalaman tentang objek, wisata atau hubungan –hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan pesan. Pengertian ini memberi pemahaman bahwa dalam persepsi terdapat pengalaman tertentu yang telah diperoleh individu. Disini, peratau peristiwa yang dialami seta dilakukannya suatu proses yang menghubung-hubungkan pesan yang datang dari pengalaman atau peristiwa yang dimaksudkan, kemudian ditafsirkan menurut kemampuan daya pikirnya sendiri.

b.      Sifat-Sifat Persepsi
Dua fungsi utama sistem utama persepsi yaitu lokalisasi atau menentukan letak suatu objek dan pengenalan, menentukan jenis objek tersebut (Atkinson et al., t.t.). lokalisasi dan pengenalan dilakukan oleh daerah korteks yang berbeda. Penelitian persepsi juga mengurusi cara sistem perseptual mempertahankan bentuk objek tetap konstan, walaupun citra (bayangan) objek di retina berubah.            
Sifat umum persepsi antara lain, yaitu;
1.      Dunia persepsi mempunyai sifat-sifat  ruang. Mengenal persepsi ruang ini mengandung persoalan-prsoalan psikologis yang penting, terutama penglahatan sifat ruang (dimensi ketiga).
2.       Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu.  Objek-objeknya bersifat tetap, sehingga terdapat kestabilan yang luas.
3.      Dunia persepsi berstruktur menurut objek persepsi. Dalam hal ini berbagai keseluruhan berdiri sendiri  menampakkan diri:Gestalt-gestalt. Persepsi gestalt merupakan suatu pembahasan yang penting dalam psikologi persepsi.
4.      Dunia persepsi yang penuh dengan arti. Persepsi tidaklah sama dengan mengonstatir benda dan kejadian tanpa makna. Yang kita persepsi selalu merupakan tanda-tanda, ekspresi, benda-benda dengan fungsi, relasi-relasi yang penuh arti, serta kejadian-kejadian.


c.       Bentuk-Bentuk Persepsi
1.      Persepsi visual.
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari
2.      Persepsi auditori
                        Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
3.      Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
4.      Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
5.      Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

d.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Wilson (2000) mengemukakan ada faktor dari luar dan dari dalam yang mempengaruhi persepsi diantaranya sebagai berikut :
a)      Faktor eksternal atau dari luar :
1)      Concreteness yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan dibandingkan dengan yang obyektif.
2)      Novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk di persepsikan dibanding dengan hal-hal yang baru.
3)      Velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif di bandingkan dengan gerakan yang lambat.
4)      Conditioned stimuli, stimuli yang di kondisikan seperti bel pintu, deringan telepon dan lain-lain.
b)      Faktor internal atau dari dalam :
1)      Motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk berespon untuk istirahat.
2)       Interest, hal-hal yang menarik lebih di perhatikan dari pada yang tidak menarik
3)      Need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian
4)      Assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan dan lain-lain.
Menurut Rahmat (2005) faktor-faktor personal yang mempengaruhi persepsi interpersonal adalah:
1)      Pengalaman. Seseorang yang telah mempunyai pengalaman tentang hak-hak tertentu akan mempengaruhi kecermatan seseorang dalam memperbaiki persepsi.
2)      Motivasi. Motivasi yang sering mempengaruhi persepsi interpersonal adalah kebutuhan untuk mempercayai “dunia yang adil” artinya kita mempercayai dunia ini telah diatur secara adil.
3)       Kepribadia.  Dalam psikoanalisis dikenal sebagai proyeksi yaitu usaha untuk mengeksternalisasi pengalaman subyektif secara tidak sadar, orang mengeluarkan perasaan berasalnya dari orang lain.
Menurut Walgito (1995: 22) terdapat dua yaitu faktor ektern dan intern.
1)      Faktor Internal
Faktor yang mempengaruhi persepsi berkaitan dengan kebutuhan psikologis, latar belakang pendidikan, alat indera, syaraf atau pusat susunan syaraf, kepribadian dan pengalaman penerimaan diri serta keadaan individu pada waktu tertentu.
2)      Faktor Eksternal
Faktor ini digunakan untuk obyek yang dipersepsikan atas orang dan keadaan, intensitas rangsangan, lingkungan, kekuatan rangsangan akan turut menentukan didasari atau tidaknya rangsangan tersebut.

Menurut Walgito (2004: 89-90) agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, adanya faktor- faktor yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu berikut ini:
                           i.            Adanya objek atau stimulus yang dipersepsikan (fisik)
                         ii.            Adanya alat indera, syaraf, dan pusat susunan saraf untuk menerima stimulus (fisiologis)
                       iii.            Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi (psikologis).
e.       Pengaruh Persepsi
 Seperti yang dikemukakan, persepsi dipengaruhi olehs ejumla hfactor psikologi termasuk asumsi-asumsi yang didaasrkan pada pengalaman- pengalaman masalalu (yang sering terjadi pada tingkat bawah sadar) harapan-harapan budaya dan motivasi (kebutuhan), suasanahati (mood), serta sikap sejumlah percobaan telah menunjukkan pengaruh .faktor-faktortersebutpadapersepsi:
a)      Asumsidanpersepsi
b)      Harapan-harapanbudayapersepsi
c)      Motivasidanpersepsi
d)     Suasanahatidanpersepsi
e)      Sikapdanpersepsi
f.       Elemen-elemen proses persepsi
a)      sensasi/penginderaan dan interpretasi.
Ketika orang menangkap sesuatu memalui inderanya maka secara langsung dia akan menginterpretasikan makna dari hasil penginderaannya.
b)      Harapan
Harapan mempengaruhi persepsi terhadap diri pribadi seperti terhadap objek lainnya.
c)      bentuk dan latar belakang
          Salah satu cara untuk memahami proses persepsi terletak pada kemampuannya untuk membeda-bedakan antara berbagai jenis informasi. Orang yang mempersepsi, membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang penting dari yang tidak penting, yang relevan dari yang tidak relevan.
d)     Perbandingan
          Jika makna yang dipersepsikan konsisten atau mirip dengan criteria yang digunakan sebagai pembanding, maka kita akan menganggapnya valid.
e)      Konteks
Bukan berarti bahwa sistem kognitif kiata seperti nilai, sikap, dan keyakinan atau harapan kita tidak cukup berpengaruh.


C.    KESIMPULAN
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi. Jenis-jenis persepsi berdasarkan alat indera, yaitu persepsi visual, persepsi auditori, persepsi perabaan, persepsi penciuman, dan persepsi pengecapa. Agar seseorang dapat menyadari dan dapat melakukan persepsi ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi, yaitu :
            Adanya objek yang dipersepsi. Objek menimbulkan stimulusyang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai indera dan dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) tapi berfungsi sebagai reseptor.Adanya indera atau reseptor, yaitu sebagai alat untuk menerima stimulus.  Diperlukan adanya perhatian sebagai langkah awal menuju persepsi.
            Sebagian besar dari prinsip-prinsip persepsi merupakan prinsip pengorganisasian berdasarkan teori Gestalt. Teori Gestalt percaya bahwa persepsi bukanlah hasil penjumlahan bagian-bagian yang diindera seseorang, tetapi lebih dari itu merupakan keseluruhan [the whole]. Teori Gestalt menjabarkan beberapa prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana seseorang menata sensasi menjadi suatu bentuk persepsi.


DAFTAR KEPUSTAKAAN
Rosleny Marliany, M.Si. Paikologo Umum : Penerbit CV Pustaka Ceria : Bandung
Drs.Jalaluddin Rakhmat , M.SC .Psikologi Komunikasi :Penerbit PT Remaja Rosdakarya : Bandung
Prof. Drs. H. A.W. Widjaja, KomunikasidanHubunganMasyarakat , PT BumiAksara : Jakarta
Werner J. Severin James W.TankardJr, 2009, Teorikomunikasisejarahmetodedanterapan, Kencana : Jakarta
Prof Dr. AloLiliweri, 2011 ,KomunikasiSerba Ada SerbaMakna, Kencana : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar