Rabu, 01 April 2015

MASA DEWASA



MASA DEWASA

I. PENDAHULUAN
            Dari segi biologis atau psikologis, dewasa dapat diartikan sebagai suatu keadaan bertumbuhnya ukuran-ukuran tubuh dan mencapai kekuatan maksimal serta siap diproduksi. Dewasa juga dapat diartikan sebagai individu yang telah memiliki kekuatan tubuh secara maksimal dan siap berproduksi dan telah dapat diharapkan memiliki kesiapan kognitif, efektif dan psikomotor, serta dapat diharapkan memainkan perannya bersama dengan individu lain dalam masyarakat.
            Usia dewasa dimulai sejak berakhirnya kegoncangan-kegoncangan kejiwaan yang menimpa masa remaja, dalam kenyataan hidup sehari-hari terkadang dijumpai orang-orang dewasa masih merasakan kegoncangan jiwa. Tentunya tidak sehebat terjadi pada masa remaja. Hal ini terjadi karena persoalan-persoalan hidup tetap saja timbul, sekalipun mereka telah mencapai usia dewasa.

II. PEMBAHASAN
A. MASA DEWASA
a. Pengertian Masa Dewasa
            Istilah adult berasal dari kata latin, seperti juga istilah “Adolescene-Adolescere” yang berarti bentuk lampau partisipan dari kata kerja “Adultus” yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna” atau “telah menjadi dewasa”.
            Menurut KBBI dewasa meliputi:
  1. Sampai umur akil baligh (bukan kanak-kanak atau remaja lagi)
  2. Mencapai kematangan kelamin
  3. Matang pikiran

Usia dewasa dimulai sejak berakhirnya kegoncangan-kegoncangan kejiwaan yang menimpa masa remaja. Dengan demikian usia dewasa dikatakan ketenangan jiwa, ketetapan hati dan keimanan yang tegas. Walaupun demikian, dalam kenyataan hidup sehari-hari terkadang dijumpai orang-orang dewasa masih merasakan kegoncangan jiwa. Tentunya tidak sehebat yang terjadi pada masa remaja. Hal ini wajar terjadi karena persoalan hidup tetap saja timbul, sekalipun mereka telah mencapai usia dewasa.
            Dari segi biologis atau psikologis dewasa dapat diartikan sebagai suatu keadaan bertumbuhnya ukuran-ukuran tubuh akan mencapai kekuatan maksimal serta siap berproduksi. Dewasa juga dapat diartikan sebagai individu-individu yang telah memiliki kesiapan kognitif, afektif dan psikomotor, serta dapat diharapkan memainkan perannya bersama individu lain dalam masyarakat.
            Masa dewasa yaitu masa pencarian pemantapan dan masa reproduktif, yaitu suatu masa yang penuh masalah dan ketergantungan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru (Hartati Netti : 2004)

b. Konsep dan Ciri-ciri Masa Dewasa (dini dan madya)
Masa dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Usia reproduksi
Sebagian besar orang-orang dewasa muda menjadi orang tua atau sebagai ayah / ibu merupakan satu diantara perannya yang sangat penting dalam hidupnya. Berperan sebagai orang tua, nampak lebih nyata bagi wanita dibandingkan pria, walaupun sekarang ini terlihat bahwa pria banyak pula yang mengambil bagian secara aktif dalam mendidik anak-anak dibandingkan dengan apa yang terlihat pada waktu-waktu dahulu. Selanjutnya bagi orang yang cepat mempunyai anak dan mempunyai keluarga besar pada awal dewasa atau bahkan pada tahun-tahun terakhir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa awal ini merupakan masa reproduksi.
  1. Masa pengaturan
Masa pengaturan ini disebut juga sebagai masa yang ditujukan untuk memantapkan letak kedudukannya atau setting down age. Sejak seseorang telah mulai memainkan perannya sebagai orang dewasa, seperti sebagai pemimpin rumah tangga dan sebagai orang tua, serta menyetujui hal itu sebagai perannya dan hal itu menjadi suatu keharusan untuk diikuti dalam pola-pola perilaku tertentu dalam banyak aspek kehidupannya. Dengan pemantapan kedudukannya, seseorang berkembang pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat.
  1. Masa ketegangan emosi
Ketegangan-ketegangan emosi yang terjadi pada masa dewasa umumnya hubungan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan hal perkawinan, keuangan, persoalan jabatan dan sebagainya. Ketegangan emosi yang timbul ini bertingkat-tingkat selaras dengan intensitas persoalan yang dihadapi dan sejauh mana seseorang dapat mengatasi persoalan yang dihadapinya. Kepuasan atau ketegangan akan dapat dicapai dalam tahun pertama awal dewasa ini oleh beberapa individu, akan tetapi kebanyakan diantaranya tetap mengalami ketegangan emosi sampai mendekati pertengahan masa dewasa awal ini.
  1. Masa keterasingan sosial
Banyak orang muda yang semenjak masa kanak-kanak dan remaja terbiasa tergantung pada persahabatan dalam kelompok mereka merasa kesepian sewaktu tugas-tugas mereka dalam rumah tangga ataupun dalam pekerjaan, memisahkan mereka dalam kelompok mereka. Apakah kesepian yang berasal dari kelompok keterasingan itu hanya sebentar atau tetap, akan tergantung pada cepat lambatnya orang muda itu berhasil membina hubungan sosial baru untuk menggantikan hubungan hari-hari sosial sekolah dan kuliah mereka.
  1. Masa komitemen
Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami problem tanggung jawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru dan membuat komitmen baru. Meskipun pola-pola hidup, tanggung jawab dan komitemen baru ini mungkin akan berubah juga, pola  ini menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup, tanggung jawab dan komitmen dikemudian hari.
  1. Masa ketergantungan
Meskipun telah resmi mencapai status dewasa pada usia 18 tahun, dan status ini memberikan kebebasan untuk mandiri, banyak orang muda yang masih agak tergantung atau bahkan sangat tergantung pada orang lain selama jangka waktu yang berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orang tua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian untuk atau penuh  atau pemerintah karena memperoleh peminjaman untuk membiayai pendidikan mereka.
  1. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
Diantara berbagai penyesuaian diri yang harus dilakukan orang muda terhadap gaya hidup baru, yang paling umum adalah penyesuaian diri pada pola peran seks tradisional, serta pola-pola baru bagi kehidupan keluarga, termasuk perceraian, keluarga berorang tua tunggal, dan berbagai pola baru ditempat pekerjaan khususnya pada unit kerja yang besar dan impersonal di bidang bisnis dan industri.
  1. Masa bermasalah
Pada masa ini banyak persoalan yang baru dialami. Beberapa diantara persoalan tersebut merupakan kelanjutan atau pengembangan persoalan yang dialami dalam masa remaja akhir. Segera setelah seseorang dewasa menyelesaikan pendidikan sekolah mereka, maka menghadang pula persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan dan jabatan. Persoalan yang berhubungan dengan pemilihan teman hidup merupakan satu diantara persoalan sangat penting dalam masa dewasa.
  1. Masa kreatif
Bentuk kreatif yang akan terlihat sesudah ia dewasa akan bergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Pada masa dewasa, orang muda tidak saja harus menemukan dimana letak minat mereka tetapi mereka harus juga mengembangkan daya kreativitas itu.

B. PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN DEWASA (DINI DAN MADYA
a. Perkembangan Masa Dewasa
adalah:
  1. Perkembangan Kognitif
Pada umumnya orang percaya bahwa proses kognitif belajar, memori dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia. Bahkan kesimpulan bahwa usia terkait dengan penurunan proses kognitif ini juga tercermin dalam masyarakat ilmiah. akan tetapi, belakangan sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan tentang terjadinya kemerosotan proses kognitif bersamaan dengan penurunan kemampuan fisik, sebenarnya hanyalah satu stereotip budaya yang pemikiran dalam diri kita.
  1. Perkembangan pemikiran postformal
Menurut Gisela Labouvie-Vief (1986) menyatakan bahwa pemikiran dewasa mudah menunjukkan suatu perubahan yang signifikan. Ia percaya bahwa masyarakat kita yang kompleks memiliki pertimbangan yang praktis dan bahkan mengubah bentuk logika kaum muda yang idealis. Karena itu pemikiran orang dewasa muda menjadi lebih kongkrit dan pragmatis, sesuatu yang dikatakan oleh Labouvie-Vief sebagai tanda kedewasaan.

III. PENUTUP
A. Kesimpulan
            Masa dewasa yaitu masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif, yaitu suatu masa yang penuh masalah dan ketergantungan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
            Dewasa juga dapat diartikan sebagai individu-individu yang telah memiliki kekuatan tubuh secara maksimal dan siap berproduksi dan telah dapat diharapkan memiliki kesiapan kognitif, afektif dan psikomotor, serta dapat diharapkan memainkan perannya bersama individu lain dalam masyarakat.
            Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda.

DAFTAR PUSTAKA
Hartati, netty, dkk. Islam dan Psikologi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2004.
Jalaluddin. Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.
Daradjat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang, 2005.
Hidayati, Heny Narendrany, Psikologi Agama, Jakarta: UN Jakarta Press. 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar