Soal
1.
keberhasilan
konseling sangat di tentukan oleh keefektifan komunikasi di antara partisipan
konseling yaitu konselor, klien dan pihak lain yang terkait. Anda menghadapi
seorang klien yang memiliki kepribadian tertutup dan rendah diri. Agar
komunikasi anda dengan klien anda efektif, factor apa saja yang perlu anda
perhatikan? Berikan contoh dan alas an yang relevan!
2.
Sejumlah
klien memiliki perbedaan, diantaranya ada yang memiliki konsep diri positif dan
ada juga yang negative. Menurut anda:
1.
Mana
klien yang lebih sulit untuk di bantu, yang memiliki konsep diri negative atau
positif? Jelaskan alasan anda
2.
Jelaskan
pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal!
3.
Apa
yang dimaksud dengan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal? Apa saja yang
termasuk dalam komunikasi verbal dan nonverbal tersebut? Apa fungsi komunikasi
nonverbal serta berikan contoh komunikasi nonverbal yang mendukung efektifitas
komunikasi anda dengan klien anda.
4.
Apa
yang di maksud dengan komunikasi konseling? Apa kaitan antara komunikasi dengan
konseling? Uraikan tahap dalam pemecahan masalah yang dapat di lakukan oleh
seorang konselor. Coba anda uraikan tahapan tersebut melalui satu contoh kasus
yang relevan.
5.
Apa
yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik? Apa manfaat serta tujuan komunikasi
terapeutik tersebut? Serta uraikan prinsi-prinsip komunikasi terapeutik dengan
contoh yang relevan.
Jawaban.
1.
keberhasilan
konseling sangat di tentukan oleh keefektifan komunikasi di antara partisipan
konseling yaitu konselor, klien dan pihak lain yang terkait. Anda menghadapi
seorang klien yang memiliki kepribadian tertutup dan rendah diri. Agar
komunikasi anda dengan klien anda efektif, factor apa saja yang perlu anda
perhatikan? Berikan contoh dan alasan yang relevan!
Jawaban:
1.
Anda
menghadapi seorang klien yang memiliki kepribadian tertutup dan rendah diri.
Agar komunikasi anda dengan klien anda efektif, factor apa saja yang perlu anda
perhatikan? Berikan contoh dan alasan yang relevan!
Jawaban:
Menurut
Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan, komunikasi
yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tidakan
Contoh:
Berdasarkan
pengertian komunikasi efektif menurut jalaludi rahmat tersebut dapat saya ambil
kesimpulan, jika saya menghadapi seorang
klien yang tertutup dan rendah diri, dalam proses konseling terlebih dahulu
saya akan menekankan azaz-azaz konselor itu sendiri. Dan berusaha untuk
memberikan nilai-nilai dan pandangan yang positif terkait dengan konseling.
Jika azaz-azaz tersebut telah teraplikasikan dengan baik. Dan klien telah
merasa nyaman dan percaya, barulah kita berusaha untuk mengupas siapa klien,
dan apa sebabnya sehingga di terlalu tertutup dan rendah diri. Jika semua telah
mulai terbuka, barulah kita masuk pada proses konseling dari inti permasalahan
yang dihadapi oleh klien itu sendiri.
2.
Sejumlah
klien memiliki perbedaan, diantaranya ada yang memiliki konsep diri positif dan
ada juga yang negative. Menurut anda:
a.
Mana
klien yang lebih sulit untuk di bantu, yang memiliki konsep diri negative atau
positif? Jelaskan alasan anda
b.
Jelaskan
pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal!
Jawaban:
Konsep diri adalah
pandangan mengenai siapa diri kita yang di peroleh lewat informasi yang diberikan lewat
orang lain tentang diri kita
Mulyana (2000:7) . Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep
diri yang dimiliki seseorang dapat diketahui lewat informasi, pendapat,
penilaian atau evaluasi orang lain mengenai diri orang tersebut.
a.
Mana
klien yang lebih sulit untuk di bantu, yang memiliki konsep diri negative atau
positif? Jelaskan alasan anda
Jawaban:
Dari pengertian konsep diri tersebut dapat saya simpulkan klien
yang lebih sulit untuk di bantu adalah klien yang memiki konsep diri yang
negative, alasannya seorang klien tersebut telah memberikan persepsi yang tidak
baik terhadap dirinya sendiri. Jadi dalam proses konseling. Seorang konselor
perlu menggali lebih dalam lagi konsep diri negativ yang di miliki oleh klien.
Sehingga semua pemasalah yang di hadapi oleh klien tentang konsep dirnya dapat
di selesaikan dan segala potensi positif yang di miliki klien dapat di kembangkan
dengan sebaik-baiknya
Menurut buku rakhmat djajaludin (2004:105), ciri orang yang memiliki konsep diri negatif
:
a.
Peka pada kritik
b.
Sangat responsive terhadap pujian
c.
Sikap hiperkritis, Sikap berlebihan dalam melakukan
penilaian terhadap orang lain. Ia selalu mencela, mengeluh, meremehkan, dan tak
pandai dan tak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan terhadap kelebihan
orang lain.
d.
Merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidakdi
perhatikan, hingga ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tak dapat
merasakan kehangatan persahabatan.
e.
Pesimis untuk bersaing dalam sebuah kompetisi.
Jadi untuk mengkonseling
seorang klien yang memiliki konsep diri yang negative menurut saya lebih sulit
di banding seorang klien yang memiliki konsep diri yang positif terhadap dirinya
Contohnya:
i.
Seorang anak yang tidak percaya diri dalam
bergaul, dia beranggapan bahwa dia berasal dari keluarga miskin dan merasa
tidak pantas untuk berteman dengan orang kaya. Sehingga lebih sering menyendiri
atau mencari teman yang di anggap lebih sederajat dengannya.
ii.
Seseorang beranggapan pada dirinya sendiri bahwa ia tidak mempunyai kemampuan apa-apa.
Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas
kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas dan kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh
tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk
diselesaikan. Jika ia telah mengkonsepkan itu pada dirinya, maka semua yang dia
kerjakan akan terasa sulit dan tak mampu untuk dikerjakan.
b.
Jelaskan
pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal!
Jawaban:
Menurut saya,
konsep diri itu sangat berpengaruh pada komunikasi interpersonal, jika seseorang
mempersepsikan konsep diri yang positif,
dalam komunikasi interpersonalnya seorang tersebut akan cendrung menjalin interaksi
dan komunikasi yang baik dengan orang lain sesuai dengan konsep positif yang
ada pada dirinya. Begitu sebaliknya.
Jadi inti dari konsep diri ini menurut saya adalah persepsi.
Pemahaman
sendiri sesuai dengan referensi
Deddy Mulyana,
2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat,
1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
3.
Apa
yang dimaksud dengan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal? Apa saja yang
termasuk dalam komunikasi verbal dan nonverbal tersebut? Apa fungsi komunikasi
nonverbal serta berikan contoh komunikasi nonverbal yang mendukung efektifitas
komunikasi anda dengan klien anda.
Jawaban:
1.
Pengertian
komunikasi verbal dan nonverbal?
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau lisan.
Komunikasi nonverbal adalah proses penciptaan dan pertukaran pesan
(komunikasi) dengan tidak menggunakan kata-kata, namun dengan gerakan tubuh,
ekspresi wajah, vokal, sentuhan, dan lain sebagainya.
2.
Apa
saja yang termasuk dalam komunikasi verbal dan nonverbal tersebut?
a. Yang termasuk komunikasi verbal yaitu: perkataan serta tulisan yang langsung di ungkapkan dalam berkomunikasi
b. Yang termasuk komunikasi nonverbal: simbol-simbol
yang di tunjukkan dalam berkomunikasi
Contoh: senyuman, sentuhan, atau gerak tubuh lainnya.
3.
Apa
fungsi komunikasi nonverbal serta berikan contoh komunikasi nonverbal yang
mendukung efektifitas komunikasi anda dengan klien anda.
Fungsi komunikasi nonverbal:
1.
Sebuah interaksi dalam
suatu cara yang sesuai dan halus,
contoh: anggukan kepala selama percakapan berlangsung.
2.
Menekan pesan verbal
Contoh: kata “iya”, di
simbolkan dengan anggukan kepala
3.
Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition)
4.
Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa
diutarakan dengan kata-kata (substitution)
Contoh: meninju dinding. Dengan simbol seperti
itu kita bisa mengetahui orang tersebut sedang marah
5.
Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa
mengenalnya (identity)
6.
Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang
dirasakan belum sempurna.
Menurut saya komunikasi nonverbal sangat mendukung
efektifitas dalam konseling, tidak terlepas dari komunikasi verbal, untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat
dimengerti untuk mencapai keefektifan dalam konseling kedua
komunikasi ini harus saling sejalan. Berdasarkan teori, dapat saya simpulkan , , komunikasi
nonverbal dianggap lebih jujur. Jika perilaku verbal dan
nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku nonverbal .
sebab komunikasi nonverbal sebenarnya lebih dapat dipercaya karena sifatnya
spontan dari pada komunikasi verbal yang bisa di kontrol dalam keadaan sadar.
Contoh:
Dilihat dari raut wajah
klien, dengan raut wajahnya kita dapat mengetahui apakah seorang klien itu
bermasalah atau tidak. Dan kita dapat mengetahui keadaan jiwanya berdasarkan komunikasi
nonverbal atau simbol-simbol yang di sampaikannya tanpa ia bercerita langsung.
Di kutip berdasarkan
referensi dan di analisa berdasarkan pengetahuan sendiri
M. Hardjana,
Agus. 2003. Komunikasi Intra Personal dan Interpersonal.Yogyakarta;
Kanisius
4.
Apa
yang di maksud dengan komunikasi konseling? Apa kaitan antara komunikasi dengan
konseling? Uraikan tahap dalam pemecahan masalah yang dapat di lakukan oleh
seorang konselor. Coba anda uraikan tahapan tersebut melalui satu contoh kasus
yang relevan.
Jawaban.
1.
Komunikasi
konseling
Suatu komunikasi dalam bentuk proses pemecahan masalah klien agar
dapat menyesuaikan dirinya secara efektif dengan dirinya sendi dan
lingkungannya, yang dilakukan oleh seorang konselor kepada klien secara
bersama-sama, dimana klien mengambil keputusan atas masalahnya sendiri baik di
kehidupan masa sekarang maupun yang akan datang.
2.
Kaitan
antara komunikasi dengan konseling?
Komunikasi dengan konseling menurut saya sangat berkaitan sekali,
karena tanpa adanya komunikasi proses dalam konseling itu sendiri tidak akan
berjalan dengan efektif dan bisa saja tidak berjalan sama-sekali. Dan dengan
adanya komunikasi yang baik antara klien dengan konselor tujuan dari konseling
itu sendiri dapat tercapai dengan
sebaik-baiknya.
3.
Uraikan
tahap dalam pemecahan masalah yang dapat di lakukan oleh seorang konselor. Coba
anda uraikan tahapan tersebut melalui satu contoh kasus yang relevan.
Tahap-tahap
komunikasi konseling:
1.
Persiapan
Seorang konselor harus mempersiapkan segala bentuk yang berhungan
dengan konseling sebelum memasuki proses konseling. Contohnya mempersiapkan
blanko biodata klien.
2.
Pembukaan
Sebelum memulai proses konseling, konselor terlebih dahulu membuka
proses konseling dengan salam, perkenalan diri.
3.
Memulai
proses
Setelah membuka dan antara klien dan konselor telah saling
memperkenalkan diri. Barulah masuk pada tahap selanjutnya yaitu proses
konseling
4.
Mendengarkan
dengan aktif
Saat klien telah mulai menceritakan permasalahnnya, seorang
konselor harus tanggap dan aktif dalam mendengarkan
5.
Mengidentifikasi
dan mengklarifikasi masalah
Setelah konselor mengetahui inti dan seluk-beluk dari permasalahan
klien, konselor harus mengidentifikasi permasalah tersebut sampai tuntas
6.
Menfasilitasi
perubahan prilaku
Berhasil atau tidaknya proses konseling yang telah di jalani oleh
klien, konselor bisa melihat dari perubahan sikap klien tersebut. Dan konselor
ikut serta menfasilitasi perubahan prilaku klien tersebut dengan memberikan
klien tersebut sebuah Al-Qur’an. Agar klien dapat mempedomaninya (jika kliennya
muslim)
7.
Mengeplorasi
kemungkinan-kemungkinan dan menfasilitasi tindakan.
8.
Terminasi
Contoh kasus: Perceraian
Seorang konselor harus mempersiapkan segala bentuk yang berhungan
dengan konseling sebelum memasuki proses konseling. Contohnya mempersiapkan
blanko biodata klien. Sebelum memulai proses konseling, konselor terlebih
dahulu membuka proses konseling dengan salam, perkenalan diri antara klien dan
konselor. Setelah membuka dan antara klien dan konselor telah saling
memperkenalkan diri. Barulah masuk pada tahap selanjutnya yaitu proses
konseling, sebelumnya seorang konselor terlebih dahulu menjelaskan apa itu
konseling, aza-aza konseling, prinsip-prinsip konseling dan sebagainya. Setelah
itu masuk pada proses selanjutnya, Saat klien telah mulai menceritakan
permasalahnnya, seorang konselor harus tanggap dan aktif dalam mendengarkan,
serta memberikan respon-respon positif. Setelah konselor mengetahui inti dan
seluk-beluk dari permasalahan klien, konselor harus mengidentifikasi permasalah
tersebut sampai tuntas hingga tahap konseling berikutnya. Berhasil atau
tidaknya proses konseling yang telah di jalani oleh klien, konselor bisa
melihat dari perubahan sikap klien tersebut. Dan konselor ikut serta
menfasilitasi perubahan prilaku klien tersebut dengan memberikan klien tersebut
sebuah Al-Qur’an. Agar klien dapat mempedomaninya (jika kliennya muslim)
Di kutip berdasarkan
referensi dan di analisa berdasarkan pengetahuan sendiri
Deddy Mulyana,
2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
5.
Apa
yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik? Apa manfaat serta tujuan komunikasi
terapeutik tersebut? Serta uraikan prinsi-prinsip komunikasi terapeutik dengan
contoh yang relevan.
Jawaban:
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi
yang direncanakan dan dilakukan untuk
membantu pememecahan masalah pasien dalam proses penyembuhan atau pemulihan
pasien.
Manfaat
komunikasi terapeutik:
a.
Mendorong kerjasama antara perawat dengan
pasien dalam proses penyembuhan pasien
tersebut melalui hubungan perawat –pasien.
b.
Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah dan mengevaluasi
tindakan yang dilakukan oleh perawat.
Tujuan
komunikasi terapeutik:
a.
Realisasi diri, penerimaan diri, dan
peningkatan penghormatan diri.
b.
Membantu pasien untuk memperjelas dan
mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk
mengubah situasi yang ada bila pasien
percaya pada hal yang diperlukan.
c.
Mengurangi keraguan, membantu dalam hal
mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
d.
Memengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan
dirinya sendiri.
e.
Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superficial dan
saling bergantung dengan orang lain.
Prinsip-prinsip
komunikasi terapeutik;
a.
Menjadikan
klien sebagai focus yang utama dalam interaksi.
Contoh:
Dalam berinteraksi, antara
perawat dengan pasien, perawat harus focus dalam menyembuhan penyakit pasien
tersebut.
b.
Harus benar-benar menjaga kerahasiaan klien
Contoh:
Dalam
proses konseling azaz kerahasiaan perlu di tekankan, jika tidak, konselor telah
di anggap gagal dalam mengentaskan masalah kliennya.
c.
Mempergunakan sikap membuka diri hanya untuk
tujuan konseling/ terapeutik
Contoh:
Agar
permasalahan klien dapat teratasi, seorang klien harus percaya dan membuka diri
terhadap permasalahan yang di hadapi
d.
Mengobservasi respon verbal klien melalui
pernyataan klarifikasi
Contoh:
Seorang konselor tentunya harus mengamati setiap respon yang di
berikan klien tersebut, bisa saja klien memberikan keterangan palsu, dari hasil
observasi melalui komunikasi verbal dan nonverbal tadi kita dapat mengetahui
kejujuran dari klen itu sendiri
e.
Mengimplementasikan intervensi berdasarkan
teori
Contoh.
Penguasaan teori, sehingga dalam prosesnya semua dapat berjalan
dengan prosedur.
f.
Menerapkan prilaku professional.
Contoh:
konselor harus professional dalam mengentaskan masalah kliennya
atau sesuai dengan skill yang di miliki oleh konselor tersebut
Pemahaman
sendiri sesuai dengan referensi
Deddy Mulyana,
2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar