STRES
DAN DEPRESI
A. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga kependidikan yang
sangat pesat, membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia.
Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi
terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Agar
eksistensinya tetap terjaga, maka setiap individu akan mengalami stres, dan
depresi terutama bagi individu yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan tersebut.
Kalau diperhatikan orang-orang dalam kehidupan sehari-hari, akan terlihat
bermacam-macam hal yang terjadi dikalangan masyarakat tersebut. Ada yang
kelihatannya selalu gembira, senang, bahagia, dan tertawa walau yang akan
dihadapinya nanti berbeda dengan apa yang diharapkan. Adapula yang sering
mengeluh dan bersedih hati, putus asa, menyerah, tidak cocok dengan orang lain
dan pekerjaannya hal tersebut membuat seseorang mengalami suatu gannguan kesehatan. Hal ini terjadi
karena kurangnya masyarakat untuk menjaga keharmonisan di dalam masyarakat itu
sendiri.
Dalam gangguan stres, dan depresi ini kita harus tau betul apa yang akan
dipelajari dalam hal ini dan bagaimana pemahaman kita terhadap
gangguan-gangguan tersebut. Dalam pembahasan ini banyak sekali poin-poin yang
bisa kita ambil pelajaran atau sisi positifnya, agar kita tahu masalah yang ada
di lingkungan masyarakat mengenai dua hal tersebut.
B. PEMBAHASAN
PENGERTIAN STRES DAN DEPRESI
a. STRES
1. PENGERTIAN
STRES
Stres adalah
bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan
ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stres dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya,
stres adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stres
disebut dengan stresor dan ketegangan yang diakibatkan karena stres, disebut
strain. ([1])
2. GEJALA
STRES
Gejala
awal seseorang mengalami stress yaitu:
a) Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.
b) Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat badan.
c) Terlihat lelah, atau kekurangan energi.
d) Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki harapan.
e) Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya.
f) Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih.
g) Melankolik yang biasanya disertai bangun pagi terlambat dua jam dari
biasanya, rasa tidak berdaya dipagi hari dan bergerak lebih lamban.
h) Pusing atau sakit perut.
3. PENYEBAB
SESEORANG MENGALAMI STRES
Beberapa
faktor yang menyebab seseorang mengalami stres yaitu:
a)
Faktor
biologis.
1)
Gen.
Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi oleh sikap dan perilaku
ibu. Bagaimana ibu berperilaku ketika sedang hamil, dan asupan gizinya apakah
sudah terpenuhi atau malah defisiensi. Ketika seorang ibu stres, otomatis bayi
yang dikandungnyapun akan ikut stres pula. Dan kebanyakan hal ini tidak
disadari oleh si ibu sehingga pada saat melahirkan ibu malah menyalahkan proses
persalinan ketika anaknya cacat fisik atau cacat mental.
2)
Penyakit.
Karena mempunyai penyakit langka, sulit disembuhkan bahkan tidak ada
obatnya, seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya pada tali gantungan atau
meminum racun. Penyakit yang membuat seseorang merasa tidak berguna dan tidak
mungkin sembuh, bisa menjadi sebuah stressor.
3)
Tidur.
Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika porsi tidur seseorang
tidak terpenuhi, maka akan terjadi tekanan dalam diri orang tersebut ditandai
dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing, sulit beradaptasi
dengan lingkungan. Hal tersebut akan menimbulkan stres baik pada tingkat ringan
atau tinggi.
4)
Postur Tubuh.
Kebanyakan stressor ini menyebabkan perempuan ingin melakukan apa saja
untuk mendapatkan postur tubuh yang diinginkan.
5)
Kelelahan.
Faktor ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor penyebab
stres yang paling utama. Ketika seseorang merasa kelelahan, maka hal yang ingin
segera dipenuhi adalah beristirahat.
b)
Faktor
Psikologis
1)
Frustasi.
Sudah sangat jelas bahwasannya frustasi adalah penyebab seseorang
mengalami sters.
2)
Perasaan dan Emosi.
Marah, mudah tersinggung, merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, sedih,
merasa bersalah dan lain-lain.
3)
Pengalaman
hidup.
Perpisahan dengan orang yang dicintai adalah stressor dari psikologis
yang paling banyak mempengaruhi tingkat kesadaran seseorang.
4)
Keputusan
Prilaku.
Salah mengambil keputusan membuat orang merasa takut dan tidak mau lagi
menjalani hidupnya.
5)
Respon Perlawanan.
Ketika seseorang melawan hal yang terjadi namun dia tetap tidak merubah
keadaan. Di saat itu, seseorang akan merasa down dan tidak berguna. Stres akan
datang pada orang-orang seperti itu.
c)
Faktor Sosial
1)
Keluarga.
Misalnya adalah terjadi kesalahan pada pola asuh yang diberikan, broken
home, keadaan sosial ekonomi.
2)
Lingkungan.
Peristiwa alam sepeti gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor
secara langsung membuat orang mempunyai tegangan tinggi.
3)
Dunia Kerja.
Tugas yang menumpuk yang harus dikumpulan besok, tugas sedikit yang
jumlahnya sedikit namun tingkat kesulitan tinggi. ([3])
4. AKIBAT
STRES
Gejala stres dapat mempengaruhi
kesehatan, tubuh, pikiran dan perasaan, serta perilaku. Stres yang dibiarkan
tak terkendali dapat berkontribusi pada masalah kesehatan seperti tekanan darah
tinggi, penyakit jantung, obesitas dan diabetes.
Efek Umum Stress
|
||
Pada Tubuh
|
Pada Perasaan
|
Pada Perilaku
|
§ Sakit kepala
§ Ketegangan
§ Nyeri otot
§ Nyeri dada
§ Kelelahan
§ Perubahan gairah seks
§ Gangguan
perut
§ Masalah Tidur
|
§ Kecemasan
§ Gelisah
§ Kurangnya.
§ Kurang motivasi atau fokus
§ Lekas marah
§ Kesedihan
atau depresi
|
§ Kurang nafsu
makan atau malah makan berlebihan
§ Kemarahan
yang meledak ledak
§ Penyalahgunaan
obat atau alkohol
§ Penarikan social
§ Merokok
|
5. UPAYA
MENCEGAH TERJADINYA STRES
Beberapa cara menghindari stress,
yaitu;
a. Mencari waktu santai di rumah.
Begitu sampai di rumah mungkin sudah
di sambut oleh masalah-masalah keluarga dan tugas-tugas rutin yang harus
dilakukan. Sering kali itu semua menambah stress yang sudah di bawa dari tempat
kerja. Begitu sampai di rumah ambilah waktu untuk bersantai sejenak. Biarkan
keluarga tahu bahwa kita membutuhkan waktu istirahat dengan berada sendirian.
Pilihlah salah satu dari banyak cara yang telah kita bahas sebelumnya dan
gunakan cara tersebut untuk menurunkan stress dan mengisi ulang tenaga. Maka
kita akan mampu untuk mengatasi masalah rumah tangga dengan baik. Luangkan
waktu kedua untuk meredakan stress persis sebelum hendak tidur.
b. Tidur yang Cukup
Hampir semua penelitian menunjukkan
bahwa kita butuh tujuh sampai delapan jam tidur di malam hari agar bisa
berfungsi secara prima. Tidur membuat kita santai dan mendapatkan tenaga
kembali, serta membantu perlawanan terhadap stress.
c. Pelajari dan Kuasai Tehnik Mengatur
Waktu.
Stress seringkali terjadi karena
kita selalu dikejar oleh waktu, hasilnya adalah rasa panik dan cenderung tidak
sabar. Dengan belajar mengatur waktu, maka kita akan dengan mudah meredakan
potensi munculnya stress
d. Berolahragalah Secara Teratur
Aktivitas olahraga adalah salah satu
pereda stress paling ampuh. Pada dasarnya stress terbentuk karena
ketidakberdayaan kita dalam menghadapi, menguasai maupun memecahkan masalah
yang ada. Aktivitas olahraga seperti latihan aerobik, latihan beban maupun
aktivitas olahraga lainnya, adalah cara terbaik untuk memutarbalikkan ketidakberdayaan
tersebut menjadi perasaan memegang kendali penuh atas tubuh dan pikiran kita.
e. Banyak tersenyum
Semakin sering kita tersenyum
semakin berbahagia. Sebuah senyuman juga membuat orang lain kembali tersenyum.
Usahakan tersenyum ketika kita sedang marah walaupun terdengar tidak masuk akal
tetapi tersenyum akan mengendorkan otot-otot wajah.
f. Sikap dan Pola Pikir Yang Positif
Bersikap positif dan optimis akan
sangat membantu kita dalam mengusir rasa was-was yang sebenarnya tidak kita
perlukan. Pola pikir yang positif juga akan lebih mudah membuat kita
berinteraksi dengan banyak orang. Pancaran energi positif dari dalam diri kita
juga sebenarnya pasti akan dirasakan oleh orang lain. Dengan menjadi orang yang
berpikiran, bertutur-kata, dan berperilaku positif, tentunya kita akan menerima
hal-hal positif pula.
6. CARA
MENGATASI STRES
a. Psikoterapi.
Psikoterapi adalah upaya intervensi
oleh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa mengatasi persoalannya. Pada dasarnya
metode psikoterapi adalah wawancara tatap muka perorangan, tetapi dalam praktik banyak variasi teknik
psikoterapi teragntung pada teori yang mendasarinya dan jenis masalah yang
sering dihadapi klien. Tujuan psikoterapi adalah untuk mengembalikan keadaan
kejiwaan klien yang terganggu (mulai dari masalah ringan sampai gangguan mental
berat) agar bisa berfungsi kembali dengan optimal sehingga klien tersebut
merasa bisa merasa dirinya lebih sehat mental.
b. Berpikir
Positif
Optimisme dapat menangkal dampak
negatif stres, ketegangan dan kecemasan telah di sistem oleh kekebalan tubuh
dan kesejahteraan, sangat penting untuk mengelilingi diri dengan orang-orang
positif. Getaran negatif dari teman-teman dan rekan kerja dapat menyebar,
sehingga sulit bagi kita untuk bersantai.
c. Tidur
Aktivitas ini bisa dibilang
efektif.Mendapatkan tidur nyenyak yang cukup memiliki dampak besar pada tingkat
stres. Fungsi kekebalan dan ketahanan terhadap penyakit pun akan dapat bangkit
kembali.
d. Tertawa
Temukan humor dalam hal-hal tertentu
dan terlibat dalam aktivitas yang membuat kita tertawa, dapat meningkatkan fungsi kekebalan
tubuh dan ketahanan terhadap penyakit.
e. Olahraga
Olahraga teratur dan aktivitas fisik dapat memperkuat sistem
kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, jantung, otot dan tulang, olahraga juga
membantu dalam manajemen stres dengan
menyediakan gangguan dari situasi stres dan meningkatkan endorfin (merasa-baik
tubuh kimia).
f. Meditasi
Meditasi sangat bagus tidak hanya
untuk menghilangkan stres, tetapi juga untuk relaksasi otot. Penelitian telah
menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah.
b. DEPRESI
1. PENGERTIAN DEPRESI
Depresi adalah
salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (afektif, mood) yang
ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan bergairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan
lain-lain. Secara lengkap gambaran depresi adalah:
1.
Afek disforik yaitu perasaan murung,
sedih, gairah hidup menurun, tiada semangat, dan merasa tidak berdaya
2. Perasaan
bersalah/ berdosa, penyesalan
3. Nafsu makan
menurun
4. Berat badan
menurun
5. Konsentrasi dan
daya ingat menurun
6. Gangguan tidur:
insomnia (sukar/ tidak dapat tidur), atau sebaliknya hipersonmia, terlalu
banyak tidur. Hal ini sering kali disertai mimpi-mimpiyg tidak menyenangkan
7. Agitasi atau
retardasi psikomotor (gaduh gelisah/ lemah tak berdaya)
8. Hilangnya rasa
senang, semangat dan minat, tidak suka melakukan hobi, kreatifitas menurun
9. Gangguan
seksual
10. Pikiran-pikiran
tentang kematian, bunuh diri
2. GEJALA DEPRESI
Gejala Depresi adalah
sebagai berikut;
1. Gejala Fisik
a) Gangguan pola tidur, misalnya sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu
sedikit tidur
b) Menurunya tingkat aktivitas. Orang yang depresi menunjukkan perilaku yang
pasif, misalnya menonton tv, makan dan tidur.
c) Menurunnya efisiensi kerja. Orang
yang terkena deperesi akan sulit mengfokuskan perhatian atau fikiran pada suatu
hal atau pekerjaan.
d) Menurunnya produktivitas kerja. Orang yang terkena depresi akan
kehilangan sebagian atau seluruh motivasi kerjanya.
e) Mudah merasa letih dan sakit. Karena depresi itu sendiri adalah perasaan
negatif
2. Gejala Psikis
a) Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresi
cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif.
b) Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala
sesuatu dengan dirinya.
c) Merasa diri tidak berguna. Peraaan tidak berguna ini muncul karena mereka
merasa menjadi orang yang gagal terutama dibidang atau lingkungan yang
seharusnya mereka kuasai.
d) Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran
orang yang mengalami depresi.
e) Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas
kekusahan yang dialaminya.
3.
Gejala Sosial
Depresi sebenarnya berasal dari diri sendiri dan pada akhirnya
mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Lingkungan akan bereaksi terhadap
perilaku orang yang depresi yang pada umumnya negatif (mudah marah,
tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih, dan mudah sakit). Problem
sosial biasanya terjadi pada masalah interaksi dengan rekan kerja, atasan atau
bawahan. Masalah tersebut tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lain
seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada diantara kelompok. Mereka
merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan
dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.
([4])
3. PENYEBAB
TERJADINYA DEPRESI
Faktor
penyebab terjadinya depresi yaitu:
1.
Faktor Fisik
a. Faktor Genetik: Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita
depresi berat memiliki resiko lebih besar menderita gangguan depresi dari pada masyarakat pada umumnya.
b. Susunan Kimia Otak dan Tubuh: Beberapa bahan kimia di dalam otak dan
tubuh memegang peranan yang besar dalam mengendalikan emosi kita.
c. Faktor Usia: Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda
yaitu remaja dan orang dewasa jauh lebih banyak terkena depresi.
d. Gender: Wanita dua kali lebih sering terdiagnosa menderita depresi
daripada pria.
e. Gaya Hidup: Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada
penyakit misalnya penyakit jantung juga bisa memicu kecemasan dan depresi.
f. Penyakit fisik: Penyakit fisik dapat menyebabkan depresi.
g. Obat-Obatan: Beberapa obat-obatan untuk pengobatan dapat menyebabkan
depresi.
h. Obat-Obatan Terlarang: Obat-obatan terlarang telah terbukti dapat
menyebabkan depresi karena memengaruhi kimia dalam otak dan menimbulkan
ketergantungan.
2.
Faktor
Psikologis
a. Kepribadian: aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi tinggi rendahnya
depresi yang dialami serta kerentanan terhadap depresi.
b. Pola Pikir:
Seseorang yang merasa negatif mengenai diri sendiri rentan terkena depresi.
c. Harga Diri: Harga diri merupakan salah satu faktor yang menentukan
perilaku individu.
d. Stres: Stres berat itu juga menyebabkan depresi.
e. Lingkungan Keluarga: misalnya kehilangan orang tua ketika masih
anak-anak, penyiksaan fisik dan seksual ketika kecil.
f. Penyakit Jangka Panjang: Orang-orang yang sakit keras rentan terhadap
depresi saat mereka dipaksa dalam posisi dimana mereka tidak berdaya.([5])
4. AKIBAT
DARI DEPRESI
5. UPAYA
MENGATASI DEPRESI
Cara mengatasi Depresi yaitu;
a) Obat Antidepresan
b) Pengobatan
secara medis, biasanya
diberikan pada orang yang mengalami depresi berat selama 3-4 minggu. Obat yang
diberikan berupa : antidepressant (untuk memperbaiki kekurangan zat kimia
tertentu di otak), minor transquilizers (untuk mengurangi rasa takut, cemas dan
gangguan perasaan yang lain) dan stimulan (untuk membantu memperbaiki
ketidakseimbangan zat kimia di otak).
c) CBT(Cognitive Behavior Therapy) : Pendekatan CBT memusatkan perhatian
pada proses berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan
psikologi klien.
d) Terapi Interpersonal: Bantuan psikoterapi jangka pendek yang berfokus
kepada hubungan antara orang-orang dengan perkembangan sintom penyakit
kejiwaan.
e) Konseling Kelompok dan Dukungan Sosial: pelaksanaan wawancara komseling
yang dilakukan antara seorang konselor dengan beberapa pasien sekaligus dalam
kelompok kecil.
f) Berolahraga
g) Mengatur Pola Makan
h) Terapi Humor
i)
Berdo’a
j)
Hidroterapi
dan Hidrotermal
k) Menolong Orang yang Sedang Menderita Depresi
C. PENUTUP.
a. Kesimpulan
Stres adalah sebuah
bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut dengan
stresor dan ketegangan yang di akibatkan karena stres, disebut strain.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas
sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi.
Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang
berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas
beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab
utama kejadian bunuh diri.
b. Kritik dan saran
Kami selaku pemakalah mohon maaf atas
segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini lebih bermanfaat dan lebih baik kualitasnya
dimasa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Namora Lumangga lubis, “Depresi Tinjauan Psikologis”, Jakarta:
Kencana, 2009
Makmun Khairani, “Psikologi Umum”, Yogyakarta:
Aswaja Pressindo, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar