Selasa, 24 Maret 2015

STRES DAN DEPRESI



STRES DAN DEPRESI
A.    PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga kependidikan yang sangat pesat, membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Agar eksistensinya tetap terjaga, maka setiap individu akan mengalami stres, dan depresi terutama bagi individu yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.
Kalau diperhatikan orang-orang dalam kehidupan sehari-hari, akan terlihat bermacam-macam hal yang terjadi dikalangan masyarakat tersebut. Ada yang kelihatannya selalu gembira, senang, bahagia, dan tertawa walau yang akan dihadapinya nanti berbeda dengan apa yang diharapkan. Adapula yang sering mengeluh dan bersedih hati, putus asa, menyerah, tidak cocok dengan orang lain dan pekerjaannya hal tersebut membuat seseorang mengalami  suatu gannguan kesehatan. Hal ini terjadi karena kurangnya masyarakat untuk menjaga keharmonisan di dalam masyarakat itu sendiri.
Dalam gangguan stres, dan depresi ini kita harus tau betul apa yang akan dipelajari dalam hal ini dan bagaimana pemahaman kita terhadap gangguan-gangguan tersebut. Dalam pembahasan ini banyak sekali poin-poin yang bisa kita ambil pelajaran atau sisi positifnya, agar kita tahu masalah yang ada di lingkungan masyarakat mengenai dua hal tersebut.

B.     PEMBAHASAN
PENGERTIAN STRES DAN DEPRESI
a.       STRES
1.      PENGERTIAN STRES
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stres dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stres adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut dengan stresor dan ketegangan yang diakibatkan karena stres, disebut strain. ([1])
2.      GEJALA STRES
Gejala awal seseorang mengalami stress yaitu:
a)      Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.
b)       Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat badan.
c)      Terlihat lelah, atau kekurangan energi.
d)     Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki harapan.
e)      Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya.
f)       Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih.
g)      Melankolik yang biasanya disertai bangun pagi terlambat dua jam dari biasanya, rasa tidak berdaya dipagi hari dan bergerak lebih lamban.
h)      Pusing atau sakit perut.
i)        Mempunyai keinginan atau harapan untuk mati, bahkan bunuh diri. ([2])

3.      PENYEBAB SESEORANG MENGALAMI STRES
Beberapa faktor yang menyebab seseorang mengalami stres yaitu:
a)        Faktor biologis.
1)      Gen.
Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi oleh sikap dan perilaku ibu. Bagaimana ibu berperilaku ketika sedang hamil, dan asupan gizinya apakah sudah terpenuhi atau malah defisiensi. Ketika seorang ibu stres, otomatis bayi yang dikandungnyapun akan ikut stres pula. Dan kebanyakan hal ini tidak disadari oleh si ibu sehingga pada saat melahirkan ibu malah menyalahkan proses persalinan ketika anaknya cacat fisik atau cacat mental.
2)      Penyakit.
Karena mempunyai penyakit langka, sulit disembuhkan bahkan tidak ada obatnya, seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya pada tali gantungan atau meminum racun. Penyakit yang membuat seseorang merasa tidak berguna dan tidak mungkin sembuh, bisa menjadi sebuah stressor.
3)      Tidur.
Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika porsi tidur seseorang tidak terpenuhi, maka akan terjadi tekanan dalam diri orang tersebut ditandai dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing, sulit beradaptasi dengan lingkungan. Hal tersebut akan menimbulkan stres baik pada tingkat ringan atau tinggi.
4)      Postur Tubuh.
Kebanyakan stressor ini menyebabkan perempuan ingin melakukan apa saja untuk mendapatkan postur tubuh yang diinginkan.
5)      Kelelahan.
Faktor ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor penyebab stres yang paling utama. Ketika seseorang merasa kelelahan, maka hal yang ingin segera dipenuhi adalah beristirahat.

b)      Faktor Psikologis
1)      Frustasi.
Sudah sangat jelas bahwasannya frustasi adalah penyebab seseorang mengalami sters.
2)      Perasaan dan Emosi.
Marah, mudah tersinggung, merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, sedih, merasa bersalah dan lain-lain.
3)    Pengalaman hidup.
Perpisahan dengan orang yang dicintai adalah stressor dari psikologis yang paling banyak mempengaruhi tingkat kesadaran seseorang.
4)    Keputusan Prilaku.
Salah mengambil keputusan membuat orang merasa takut dan tidak mau lagi menjalani hidupnya.
5)      Respon Perlawanan.
Ketika seseorang melawan hal yang terjadi namun dia tetap tidak merubah keadaan. Di saat itu, seseorang akan merasa down dan tidak berguna. Stres akan datang pada orang-orang seperti itu.

c)     Faktor Sosial
1)      Keluarga.
Misalnya adalah terjadi kesalahan pada pola asuh yang diberikan, broken home, keadaan sosial ekonomi.
2)      Lingkungan.
Peristiwa alam sepeti gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor secara langsung membuat orang mempunyai tegangan tinggi.
3)      Dunia Kerja.
Tugas yang menumpuk yang harus dikumpulan besok, tugas sedikit yang jumlahnya sedikit namun tingkat kesulitan tinggi. ([3])

4.      AKIBAT STRES
Gejala stres dapat mempengaruhi kesehatan, tubuh, pikiran dan perasaan, serta perilaku. Stres yang dibiarkan tak terkendali dapat berkontribusi pada masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas dan diabetes.

Efek Umum Stress
Pada Tubuh
Pada Perasaan
Pada Perilaku
§  Sakit kepala
§  Ketegangan
§  Nyeri otot
§  Nyeri dada
§  Kelelahan
§  Perubahan gairah seks
§  Gangguan perut
§  Masalah Tidur
§  Kecemasan
§  Gelisah
§  Kurangnya.
§  Kurang motivasi atau fokus
§  Lekas ​​marah
§  Kesedihan atau depresi
§  Kurang nafsu makan atau malah makan berlebihan
§  Kemarahan yang meledak ledak
§  Penyalahgunaan obat atau alkohol
§  Penarikan social
§  Merokok

5.      UPAYA MENCEGAH TERJADINYA STRES
Beberapa cara menghindari stress, yaitu;
a.       Mencari waktu santai di rumah.
Begitu sampai di rumah mungkin sudah di sambut oleh masalah-masalah keluarga dan tugas-tugas rutin yang harus dilakukan. Sering kali itu semua menambah stress yang sudah di bawa dari tempat kerja. Begitu sampai di rumah ambilah waktu untuk bersantai sejenak. Biarkan keluarga tahu bahwa kita membutuhkan waktu istirahat dengan berada sendirian. Pilihlah salah satu dari banyak cara yang telah kita bahas sebelumnya dan gunakan cara tersebut untuk menurunkan stress dan mengisi ulang tenaga. Maka kita akan mampu untuk mengatasi masalah rumah tangga dengan baik. Luangkan waktu kedua untuk meredakan stress persis sebelum hendak tidur.

b.      Tidur yang Cukup
Hampir semua penelitian menunjukkan bahwa kita butuh tujuh sampai delapan jam tidur di malam hari agar bisa berfungsi secara prima. Tidur membuat kita santai dan mendapatkan tenaga kembali, serta membantu perlawanan terhadap stress.

c.       Pelajari dan Kuasai Tehnik Mengatur Waktu.
Stress seringkali terjadi karena kita selalu dikejar oleh waktu, hasilnya adalah rasa panik dan cenderung tidak sabar. Dengan belajar mengatur waktu, maka kita akan dengan mudah meredakan potensi munculnya stress

d.      Berolahragalah Secara Teratur
Aktivitas olahraga adalah salah satu pereda stress paling ampuh. Pada dasarnya stress terbentuk karena ketidakberdayaan kita dalam menghadapi, menguasai maupun memecahkan masalah yang ada. Aktivitas olahraga seperti latihan aerobik, latihan beban maupun aktivitas olahraga lainnya, adalah cara terbaik untuk memutarbalikkan ketidakberdayaan tersebut menjadi perasaan memegang kendali penuh atas tubuh dan pikiran kita. 

e.       Banyak tersenyum
Semakin sering kita tersenyum semakin berbahagia. Sebuah senyuman juga membuat orang lain kembali tersenyum. Usahakan tersenyum ketika kita sedang marah walaupun terdengar tidak masuk akal tetapi tersenyum akan mengendorkan otot-otot wajah.

f.       Sikap dan Pola Pikir Yang Positif
Bersikap positif dan optimis akan sangat membantu kita dalam mengusir rasa was-was yang sebenarnya tidak kita perlukan. Pola pikir yang positif juga akan lebih mudah membuat kita berinteraksi dengan banyak orang. Pancaran energi positif dari dalam diri kita juga sebenarnya pasti akan dirasakan oleh orang lain. Dengan menjadi orang yang berpikiran, bertutur-kata, dan berperilaku positif, tentunya kita akan menerima hal-hal positif pula.

6.      CARA MENGATASI STRES
a.       Psikoterapi.
Psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa mengatasi persoalannya. Pada dasarnya metode psikoterapi adalah wawancara tatap muka perorangan,  tetapi dalam praktik banyak variasi teknik psikoterapi teragntung pada teori yang mendasarinya dan jenis masalah yang sering dihadapi klien. Tujuan psikoterapi adalah untuk mengembalikan keadaan kejiwaan klien yang terganggu (mulai dari masalah ringan sampai gangguan mental berat) agar bisa berfungsi kembali dengan optimal sehingga klien tersebut merasa bisa merasa dirinya lebih sehat mental.
b.      Berpikir Positif
Optimisme dapat menangkal dampak negatif stres, ketegangan dan kecemasan telah di sistem oleh kekebalan tubuh dan kesejahteraan, sangat penting untuk mengelilingi diri dengan orang-orang positif. Getaran negatif dari teman-teman dan rekan kerja dapat menyebar, sehingga sulit bagi kita untuk bersantai.
c.       Tidur
Aktivitas ini bisa dibilang efektif.Mendapatkan tidur nyenyak yang cukup memiliki dampak besar pada tingkat stres. Fungsi kekebalan dan ketahanan terhadap penyakit pun akan dapat bangkit kembali.
d.      Tertawa
Temukan humor dalam hal-hal tertentu dan terlibat dalam aktivitas yang membuat kita  tertawa, dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan ketahanan terhadap penyakit.
e.       Olahraga
Olahraga teratur dan aktivitas fisik dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, jantung, otot dan tulang, olahraga juga  membantu dalam manajemen stres dengan menyediakan gangguan dari situasi stres dan meningkatkan endorfin (merasa-baik tubuh kimia).
f.       Meditasi
Meditasi sangat bagus tidak hanya untuk menghilangkan stres, tetapi juga untuk relaksasi otot. Penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah.

b.      DEPRESI
1.      PENGERTIAN DEPRESI
Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (afektif, mood) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan bergairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain-lain. Secara lengkap gambaran depresi adalah:
1.      Afek disforik yaitu perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tiada semangat, dan merasa tidak berdaya
2.      Perasaan bersalah/ berdosa, penyesalan
3.      Nafsu makan menurun
4.      Berat badan menurun
5.      Konsentrasi dan daya ingat menurun
6.      Gangguan tidur: insomnia (sukar/ tidak dapat tidur), atau sebaliknya hipersonmia, terlalu banyak tidur. Hal ini sering kali disertai mimpi-mimpiyg tidak menyenangkan
7.      Agitasi atau retardasi psikomotor (gaduh gelisah/ lemah tak berdaya)
8.      Hilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka melakukan hobi, kreatifitas menurun
9.      Gangguan seksual
10.  Pikiran-pikiran tentang kematian, bunuh diri
2.      GEJALA DEPRESI
Gejala Depresi adalah sebagai berikut;
1.      Gejala Fisik
a)      Gangguan pola tidur, misalnya sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur
b)      Menurunya tingkat aktivitas. Orang yang depresi menunjukkan perilaku yang pasif, misalnya menonton tv, makan dan tidur.
c)       Menurunnya efisiensi kerja. Orang yang terkena deperesi akan sulit mengfokuskan perhatian atau fikiran pada suatu hal atau pekerjaan.
d)     Menurunnya produktivitas kerja. Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian atau seluruh motivasi kerjanya.
e)      Mudah merasa letih dan sakit. Karena depresi itu sendiri adalah perasaan negatif

2.      Gejala Psikis
a)      Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif.
b)      Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu dengan dirinya.
c)      Merasa diri tidak berguna. Peraaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal terutama dibidang atau lingkungan yang seharusnya mereka kuasai.
d)     Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi.
e)      Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kekusahan yang dialaminya.
3.      Gejala Sosial
Depresi sebenarnya berasal dari diri sendiri dan pada akhirnya mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Lingkungan akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi yang pada umumnya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih, dan mudah sakit). Problem sosial biasanya terjadi pada masalah interaksi dengan rekan kerja, atasan atau bawahan. Masalah tersebut tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lain seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada diantara kelompok. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.  ([4])


3.      PENYEBAB TERJADINYA DEPRESI
Faktor penyebab terjadinya depresi yaitu:
1.      Faktor Fisik
a.       Faktor Genetik: Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat memiliki resiko lebih besar menderita gangguan depresi dari pada masyarakat pada umumnya.
b.      Susunan Kimia Otak dan Tubuh: Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang besar dalam mengendalikan emosi kita.
c.       Faktor Usia: Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja dan orang dewasa jauh lebih banyak terkena depresi.
d.      Gender: Wanita dua kali lebih sering terdiagnosa menderita depresi daripada pria.
e.       Gaya Hidup: Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit misalnya penyakit jantung juga bisa memicu kecemasan dan depresi.
f.       Penyakit fisik: Penyakit fisik dapat menyebabkan depresi.
g.      Obat-Obatan: Beberapa obat-obatan untuk pengobatan dapat menyebabkan depresi.
h.      Obat-Obatan Terlarang: Obat-obatan terlarang telah terbukti dapat menyebabkan depresi karena memengaruhi kimia dalam otak dan menimbulkan ketergantungan.
2.      Faktor Psikologis
a.      Kepribadian: aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi tinggi rendahnya depresi yang dialami serta kerentanan terhadap depresi.
b.     Pola Pikir: Seseorang yang merasa negatif mengenai diri sendiri rentan terkena depresi.
c.      Harga Diri: Harga diri merupakan salah satu faktor yang menentukan perilaku individu.
d.      Stres:  Stres berat itu juga menyebabkan depresi.
e.      Lingkungan Keluarga: misalnya kehilangan orang tua ketika masih anak-anak, penyiksaan fisik dan seksual ketika kecil.
f.       Penyakit Jangka Panjang: Orang-orang yang sakit keras rentan terhadap depresi saat mereka dipaksa dalam posisi dimana mereka tidak berdaya.([5])

4.      AKIBAT DARI DEPRESI


5.      UPAYA MENGATASI DEPRESI
Cara mengatasi Depresi yaitu;
a)      Obat Antidepresan
b)      Pengobatan secara medis, biasanya diberikan pada orang yang mengalami depresi berat selama 3-4 minggu. Obat yang diberikan berupa : antidepressant (untuk memperbaiki kekurangan zat kimia tertentu di otak), minor transquilizers (untuk mengurangi rasa takut, cemas dan gangguan perasaan yang lain) dan stimulan (untuk membantu memperbaiki ketidakseimbangan zat kimia di otak).
c)      CBT(Cognitive Behavior Therapy) : Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi klien.
d)     Terapi Interpersonal: Bantuan psikoterapi jangka pendek yang berfokus kepada hubungan antara orang-orang dengan perkembangan sintom penyakit kejiwaan.
e)      Konseling Kelompok dan Dukungan Sosial: pelaksanaan wawancara komseling yang dilakukan antara seorang konselor dengan beberapa pasien sekaligus dalam kelompok kecil.
f)       Berolahraga
g)      Mengatur Pola Makan
h)      Terapi Humor
i)        Berdo’a
j)        Hidroterapi dan Hidrotermal
k)      Menolong Orang yang Sedang Menderita Depresi



C.     PENUTUP.
a.       Kesimpulan
Stres adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut dengan stresor dan ketegangan yang di akibatkan karena stres, disebut strain.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.

b.      Kritik dan saran
Kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, Jakarta: Kencana, 2009
Makmun Khairani, Psikologi Umum, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2004


[1] http://fmd08.blogspot.com/2008/11/ringkasan-frustasi-stress.html
[2] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 172
[3] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 170
[4] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009) 22-25
[5] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009) 62-84

Tidak ada komentar:

Posting Komentar