Senin, 13 Januari 2014

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI



Soal
1.      keberhasilan konseling sangat di tentukan oleh keefektifan komunikasi di antara partisipan konseling yaitu konselor, klien dan pihak lain yang terkait. Anda menghadapi seorang klien yang memiliki kepribadian tertutup dan rendah diri. Agar komunikasi anda dengan klien anda efektif, factor apa saja yang perlu anda perhatikan? Berikan contoh dan alas an yang relevan!
2.      Sejumlah klien memiliki perbedaan, diantaranya ada yang memiliki konsep diri positif dan ada juga yang negative. Menurut anda:
1.      Mana klien yang lebih sulit untuk di bantu, yang memiliki konsep diri negative atau positif? Jelaskan alasan anda
2.      Jelaskan pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal!
3.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal? Apa saja yang termasuk dalam komunikasi verbal dan nonverbal tersebut? Apa fungsi komunikasi nonverbal serta berikan contoh komunikasi nonverbal yang mendukung efektifitas komunikasi anda dengan klien anda.
4.      Apa yang di maksud dengan komunikasi konseling? Apa kaitan antara komunikasi dengan konseling? Uraikan tahap dalam pemecahan masalah yang dapat di lakukan oleh seorang konselor. Coba anda uraikan tahapan tersebut melalui satu contoh kasus yang relevan.
5.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik? Apa manfaat serta tujuan komunikasi terapeutik tersebut? Serta uraikan prinsi-prinsip komunikasi terapeutik dengan contoh yang relevan. 
Jawaban.
1.      keberhasilan konseling sangat di tentukan oleh keefektifan komunikasi di antara partisipan konseling yaitu konselor, klien dan pihak lain yang terkait. Anda menghadapi seorang klien yang memiliki kepribadian tertutup dan rendah diri. Agar komunikasi anda dengan klien anda efektif, factor apa saja yang perlu anda perhatikan? Berikan contoh dan alasan yang relevan!
Jawaban:
1.      Anda menghadapi seorang klien yang memiliki kepribadian tertutup dan rendah diri. Agar komunikasi anda dengan klien anda efektif, factor apa saja yang perlu anda perhatikan? Berikan contoh dan alasan yang relevan!
Jawaban:
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan

Contoh:
Berdasarkan pengertian komunikasi efektif menurut jalaludi rahmat tersebut dapat saya ambil kesimpulan,  jika saya menghadapi seorang klien yang tertutup dan rendah diri, dalam proses konseling terlebih dahulu saya akan menekankan azaz-azaz konselor itu sendiri. Dan berusaha untuk memberikan nilai-nilai dan pandangan yang positif terkait dengan konseling. Jika azaz-azaz tersebut telah teraplikasikan dengan baik. Dan klien telah merasa nyaman dan percaya, barulah kita berusaha untuk mengupas siapa klien, dan apa sebabnya sehingga di terlalu tertutup dan rendah diri. Jika semua telah mulai terbuka, barulah kita masuk pada proses konseling dari inti permasalahan yang dihadapi oleh klien itu sendiri.
2.      Sejumlah klien memiliki perbedaan, diantaranya ada yang memiliki konsep diri positif dan ada juga yang negative. Menurut anda:
a.       Mana klien yang lebih sulit untuk di bantu, yang memiliki konsep diri negative atau positif? Jelaskan alasan anda
b.      Jelaskan pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal!
Jawaban:
Konsep diri adalah pandangan mengenai siapa diri kita yang  di peroleh lewat informasi yang diberikan lewat orang lain tentang diri kita Mulyana  (2000:7) .  Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki seseorang dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaluasi orang lain mengenai diri orang tersebut.
a.       Mana klien yang lebih sulit untuk di bantu, yang memiliki konsep diri negative atau positif? Jelaskan alasan anda
Jawaban:
Dari pengertian konsep diri tersebut dapat saya simpulkan klien yang lebih sulit untuk di bantu adalah klien yang memiki konsep diri yang negative, alasannya seorang klien tersebut telah memberikan persepsi yang tidak baik terhadap dirinya sendiri. Jadi dalam proses konseling. Seorang konselor perlu menggali lebih dalam lagi konsep diri negativ yang di miliki oleh klien. Sehingga semua pemasalah yang di hadapi oleh klien tentang konsep dirnya dapat di selesaikan dan segala potensi positif  yang di miliki klien dapat di kembangkan dengan sebaik-baiknya
Menurut buku  rakhmat djajaludin (2004:105), ciri orang yang memiliki konsep diri negatif :
a.       Peka pada kritik
b.      Sangat responsive terhadap pujian
c.       Sikap hiperkritis, Sikap berlebihan dalam melakukan penilaian terhadap orang lain. Ia selalu mencela, mengeluh, meremehkan, dan tak pandai dan tak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan terhadap kelebihan orang lain.
d.      Merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidakdi perhatikan, hingga ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tak dapat merasakan kehangatan persahabatan.
e.       Pesimis untuk bersaing dalam sebuah kompetisi.

Jadi untuk mengkonseling seorang klien yang memiliki konsep diri yang negative menurut saya lebih sulit di banding seorang klien yang memiliki konsep diri yang positif terhadap dirinya
Contohnya:
                                 i.      Seorang anak yang tidak percaya diri dalam bergaul, dia beranggapan bahwa dia berasal dari keluarga miskin dan merasa tidak pantas untuk berteman dengan orang kaya. Sehingga lebih sering menyendiri atau mencari teman yang di anggap lebih sederajat dengannya.
                               ii.      Seseorang beranggapan pada dirinya sendiri bahwa ia tidak mempunyai kemampuan apa-apa. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif  terhadap kualitas dan kemampuan yang  dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal  yang sulit untuk diselesaikan. Jika ia telah mengkonsepkan itu pada dirinya, maka semua yang dia kerjakan akan terasa sulit dan tak mampu untuk dikerjakan.

b.      Jelaskan pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal!
Jawaban:
Menurut saya, konsep diri itu sangat berpengaruh pada komunikasi interpersonal, jika seseorang mempersepsikan konsep diri yang  positif, dalam komunikasi interpersonalnya seorang tersebut akan cendrung menjalin interaksi dan komunikasi yang baik dengan orang lain sesuai dengan konsep positif yang ada pada dirinya. Begitu sebaliknya.  Jadi inti dari konsep diri ini menurut saya adalah persepsi.

Pemahaman sendiri sesuai dengan referensi
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
                     
3.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal? Apa saja yang termasuk dalam komunikasi verbal dan nonverbal tersebut? Apa fungsi komunikasi nonverbal serta berikan contoh komunikasi nonverbal yang mendukung efektifitas komunikasi anda dengan klien anda.
Jawaban:
1.      Pengertian komunikasi verbal dan nonverbal?
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis  atau lisan.
Komunikasi nonverbal adalah proses penciptaan dan pertukaran pesan (komunikasi) dengan tidak menggunakan kata-kata, namun dengan gerakan tubuh, ekspresi wajah, vokal, sentuhan, dan lain sebagainya.

2.      Apa saja yang termasuk dalam komunikasi verbal dan nonverbal tersebut?
a.       Yang termasuk komunikasi verbal yaitu: perkataan serta tulisan yang langsung di ungkapkan dalam berkomunikasi
b.      Yang termasuk komunikasi nonverbal: simbol-simbol yang di tunjukkan dalam berkomunikasi
Contoh: senyuman, sentuhan, atau gerak tubuh lainnya.
3.      Apa fungsi komunikasi nonverbal serta berikan contoh komunikasi nonverbal yang mendukung efektifitas komunikasi anda dengan klien anda.
Fungsi komunikasi nonverbal:
1.      Sebuah interaksi dalam suatu cara yang sesuai dan halus,
contoh: anggukan kepala selama percakapan berlangsung.
2.      Menekan pesan verbal
Contoh: kata “iya”, di simbolkan dengan anggukan kepala
3.      Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition)
4.      Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)
Contoh: meninju dinding. Dengan simbol seperti itu kita bisa mengetahui orang tersebut sedang marah
5.      Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
6.      Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.
Menurut saya komunikasi nonverbal sangat mendukung efektifitas dalam konseling, tidak terlepas dari komunikasi verbal, untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti untuk mencapai keefektifan dalam konseling kedua komunikasi ini harus saling sejalan. Berdasarkan teori, dapat saya simpulkan , , komunikasi nonverbal dianggap lebih jujur​​. Jika perilaku verbal dan nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku nonverbal . sebab komunikasi nonverbal sebenarnya lebih dapat dipercaya karena sifatnya spontan dari pada komunikasi verbal yang bisa di kontrol dalam keadaan sadar.

Contoh:
Dilihat dari raut wajah klien, dengan raut wajahnya kita dapat mengetahui apakah seorang klien itu bermasalah atau tidak. Dan kita dapat mengetahui keadaan jiwanya berdasarkan komunikasi nonverbal atau simbol-simbol yang di sampaikannya tanpa ia bercerita langsung.

Di kutip berdasarkan referensi dan di analisa berdasarkan pengetahuan sendiri
M. Hardjana, Agus. 2003. Komunikasi Intra Personal dan Interpersonal.Yogyakarta; Kanisius

4.      Apa yang di maksud dengan komunikasi konseling? Apa kaitan antara komunikasi dengan konseling? Uraikan tahap dalam pemecahan masalah yang dapat di lakukan oleh seorang konselor. Coba anda uraikan tahapan tersebut melalui satu contoh kasus yang relevan.
Jawaban.
1.      Komunikasi konseling
Suatu komunikasi dalam bentuk proses pemecahan masalah klien agar dapat menyesuaikan dirinya secara efektif dengan dirinya sendi dan lingkungannya, yang dilakukan oleh seorang konselor kepada klien secara bersama-sama, dimana klien mengambil keputusan atas masalahnya sendiri baik di kehidupan masa sekarang maupun yang akan datang.

2.      Kaitan antara komunikasi dengan konseling?
Komunikasi dengan konseling menurut saya sangat berkaitan sekali, karena tanpa adanya komunikasi proses dalam konseling itu sendiri tidak akan berjalan dengan efektif dan bisa saja tidak berjalan sama-sekali. Dan dengan adanya komunikasi yang baik antara klien dengan konselor tujuan dari konseling itu sendiri  dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.

3.      Uraikan tahap dalam pemecahan masalah yang dapat di lakukan oleh seorang konselor. Coba anda uraikan tahapan tersebut melalui satu contoh kasus yang relevan.
Tahap-tahap komunikasi konseling:
1.      Persiapan
Seorang konselor harus mempersiapkan segala bentuk yang berhungan dengan konseling sebelum memasuki proses konseling. Contohnya mempersiapkan blanko biodata klien.
2.      Pembukaan
Sebelum memulai proses konseling, konselor terlebih dahulu membuka proses konseling dengan salam, perkenalan diri.
3.      Memulai proses
Setelah membuka dan antara klien dan konselor telah saling memperkenalkan diri. Barulah masuk pada tahap selanjutnya yaitu proses konseling
4.      Mendengarkan dengan aktif
Saat klien telah mulai menceritakan permasalahnnya, seorang konselor harus tanggap dan aktif dalam mendengarkan
5.      Mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah
Setelah konselor mengetahui inti dan seluk-beluk dari permasalahan klien, konselor harus mengidentifikasi permasalah tersebut sampai tuntas
6.      Menfasilitasi perubahan prilaku
Berhasil atau tidaknya proses konseling yang telah di jalani oleh klien, konselor bisa melihat dari perubahan sikap klien tersebut. Dan konselor ikut serta menfasilitasi perubahan prilaku klien tersebut dengan memberikan klien tersebut sebuah Al-Qur’an. Agar klien dapat mempedomaninya (jika kliennya muslim)
7.      Mengeplorasi kemungkinan-kemungkinan dan menfasilitasi tindakan.
8.      Terminasi
Contoh kasus: Perceraian 
Seorang konselor harus mempersiapkan segala bentuk yang berhungan dengan konseling sebelum memasuki proses konseling. Contohnya mempersiapkan blanko biodata klien. Sebelum memulai proses konseling, konselor terlebih dahulu membuka proses konseling dengan salam, perkenalan diri antara klien dan konselor. Setelah membuka dan antara klien dan konselor telah saling memperkenalkan diri. Barulah masuk pada tahap selanjutnya yaitu proses konseling, sebelumnya seorang konselor terlebih dahulu menjelaskan apa itu konseling, aza-aza konseling, prinsip-prinsip konseling dan sebagainya. Setelah itu masuk pada proses selanjutnya, Saat klien telah mulai menceritakan permasalahnnya, seorang konselor harus tanggap dan aktif dalam mendengarkan, serta memberikan respon-respon positif. Setelah konselor mengetahui inti dan seluk-beluk dari permasalahan klien, konselor harus mengidentifikasi permasalah tersebut sampai tuntas hingga tahap konseling berikutnya. Berhasil atau tidaknya proses konseling yang telah di jalani oleh klien, konselor bisa melihat dari perubahan sikap klien tersebut. Dan konselor ikut serta menfasilitasi perubahan prilaku klien tersebut dengan memberikan klien tersebut sebuah Al-Qur’an. Agar klien dapat mempedomaninya (jika kliennya muslim)


Di kutip berdasarkan referensi dan di analisa berdasarkan pengetahuan sendiri
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

5.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik? Apa manfaat serta tujuan komunikasi terapeutik tersebut? Serta uraikan prinsi-prinsip komunikasi terapeutik dengan contoh yang relevan. 
Jawaban:
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang  direncanakan dan dilakukan untuk membantu pememecahan masalah pasien dalam proses penyembuhan atau pemulihan pasien.
Manfaat komunikasi terapeutik: 
a.       Mendorong kerjasama antara perawat dengan pasien dalam proses  penyembuhan pasien tersebut melalui hubungan perawat –pasien.
b.      Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan,  dan mengkaji masalah dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.
Tujuan komunikasi terapeutik:
a.       Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri.
b.      Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang  ada bila pasien percaya pada hal yang  diperlukan.
c.       Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang  efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
d.      Memengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri.
e.       Kemampuan membina hubungan  interpersonal yang tidak superficial dan saling bergantung dengan orang lain.

Prinsip-prinsip komunikasi terapeutik;
a.       Menjadikan klien sebagai focus yang utama dalam interaksi.
Contoh:
                 Dalam berinteraksi, antara perawat dengan pasien, perawat harus focus dalam menyembuhan penyakit pasien tersebut.
b.      Harus benar-benar menjaga kerahasiaan klien
Contoh:
                                         Dalam proses konseling azaz kerahasiaan perlu di tekankan, jika tidak, konselor telah di anggap gagal dalam mengentaskan masalah kliennya.
c.       Mempergunakan sikap membuka diri hanya untuk tujuan konseling/ terapeutik
Contoh:
                 Agar permasalahan klien dapat teratasi, seorang klien harus percaya dan membuka diri terhadap permasalahan yang di hadapi
d.      Mengobservasi respon verbal klien melalui pernyataan klarifikasi
Contoh:
Seorang konselor tentunya harus mengamati setiap respon yang di berikan klien tersebut, bisa saja klien memberikan keterangan palsu, dari hasil observasi melalui komunikasi verbal dan nonverbal tadi kita dapat mengetahui kejujuran dari klen itu sendiri
e.       Mengimplementasikan intervensi berdasarkan teori
Contoh.
Penguasaan teori, sehingga dalam prosesnya semua dapat berjalan dengan prosedur.
f.       Menerapkan prilaku professional.
Contoh:
konselor harus professional dalam mengentaskan masalah kliennya atau sesuai dengan skill yang di miliki oleh konselor tersebut

Pemahaman sendiri sesuai dengan referensi
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar